Rabu, 30 Juli 2008

Asih belajar batik

PENGUNJUNGJateng feir, di kompleks PRPP, Tanah Mas, Semarang, selain disuguhi dengan berbagai hiburan, musik baik pop maupun dangdut, namun juga diajak belajar membuat batik.
''Oh canting untuk membuat batik yang harganya mahal banget, seperti ini tho ternyata mirip dengan pipa rokok yang di film,'' ungkap Indah warga Grobogan.

Pelaku beli seragam di Kauman

KRANGGAN.ks-- Kasus perampokan distributor emas sekaligus pemilik "Toko Bintang Emas" Willy Candra (33) di jalan Kranggan Timur No 12, Semarang, beberapa waktu lalu, dilakukan oleh pelaku yang sudah profesional. Perampokan tersebut, pelaku sudah melakukan perencanaan secara matang selama satu bulan.
Bahkan, sebelum berhasil menggondol sekitar 100 kilogram emas batangan, pelaku sempat melakukan uji coba sebanyak dua kali. Baru, aksi yang ketiga pelaku yang berjumlah sekitar 9 orang tersebut, dengan mulus menggondol emas serta menghabisi tiga orang sekaligus. Dalam dua aksi sebelumnya, para pelaku tidak berhasil membawa barang dari rumah yang memiliki sistim pengamanan serba elektrik tersebut.
Yang lebih parah lagi, aksi perampokan tersebut salah satunya dilakukan oleh Roni Wijaya (33) yang merupakan cucu dari orang kepercayaan keluarga korban. Hal itu terungkap dalam rekontruksi yang berlangsung Selasa (29/7) kemarin.
Kasat Reskrim Polwiltabes Semarang AKBP Drs Agus Rohmat SIK SH MHum mengungkapkan dalam perampokan tersebot, Roni Wijaya (33)
warga Klipang Pesona Asri, Sendangmulyo, Tembalang, bertindak sebagai orang yang mengambil dan membawa korban Willy Candra setelah ditangkap dan diintrograsi di kompleks krematorium Kedungmundu, Tembalang.
Dalam rekontruksi tersebut, petugas membawa dua tersangka asli yaitu Roni Wijaya (33) dan Wahyono (40) warga Krobokan Semarang Barat. yang bertindak sebagai petugas pengawas keamanan. Sedang, beberapa orang lainnya yang belum tertangkap, diperankan oleh petugas kepolisian dari Polwiltabes Semarang.
"Dari hasil pengakuan kedua tersangka, aksi sudah direncanakan sebulan sebelum kejadian,'' terang Agus Rohmat saat dimintai keterangan di sela-sela pelaksanaan rekontruksi.
Dalam rekonstruksi tersebut, terlihat, salah satu pelaku bernama Waluyo yang diperankan oleh petugas, mengenakan seragam polisi lalu-lintas lengkap helm dan rompi, menodong salah satu orang yang ada di dalam rumah. Selain itu, Waluyo juga tampak memborgol sejumlah pembantu (yang menjadi saksi) sambil ditidurkan di lantai.
Sementara itu, Rony, yang datang membawa beberapa tas kosong, mengeluarkan korban Willy Candra dari mobil dengan kondisi mata dilakban, serta tangan diikat.
''Jumlah adegan yang dilakukan mencapai 73 adegan. Semua berjalan lancar,'' imbuh Kasat Reskrim.
Rekontruksi, dimulai dari kompleks pertokoan kauman tempat para pelaku membeli perlengkapan dan seragam polisi, kemudian dilanjutkan di daerah Pringgading tempat wahyono mengawasi gerak gerik jajaran Polsek Semarang Tengah selama aksi perampokan berlangsung.
Setelah di Pringgading, rekontruksi kemudian diteruskan di rumah Rony tempat aksi di rencanakan, baru kemudian petugas meluncur ke kompleks krematorium Kedungmundu, tempat para pelaku mengorek bagaimana keamanan rumah di buka.
Setelah dari lokasi krematorium, petugas baru membawa tersangka ke rumah korban di Jalan Kranggan, Kranggan, Semarang Tengah. Selesai di Kranggan, tersangka kemudian digiring ke dekat gereja Alfa Omega, Jalan Pahlawan Semarang kemudian baru digiring ke Unnes untuk melakukan rekontruksi cara mereka mengeksekusi kedua korbannya yaitu Anik (istrinya), Wulan (pembantunya) dan meninggalkan Iing tantenya Willy di dalam mobil Innova Nopol H 8621 WG.

Korupsi dana bantuan desa 2006

KALISARI.ks-- Terkait kasus dugaan korupsi dana bantuan desa di kabupaten Demak, Tahun 2006 lalu, jajaran Polwiltabes Semarang saat ini masih melakukan koordinasi dengan pihak kejaksaan negeri Demak. Hal itu, dilakukan untuk mempercepat pelimpahan tahap dua (tersangka dan barang bukti) kasus penyimpangan dana bantuan desa Kabupaten Demak tahun 2006 di Desa Lempuyang Kecamatan Wonosalam.
Dalam keterangannya, Kasat Reskrim Polwiltabes Semarang AKBP Agus Rohmat mengungkapkan, saat ini proses pengungkapkan kasus tersebut, dalam tahap menunggu hasil penelitian berkas berita acara pemeriksaan (BAP) yang dilakukan Kejaksaan Negeri (Kejari) Demak.
"Untuk mempercepat, kita koordinasi dengan Kejari, agar berkas tersangka (Kades Lempuyang) segera P.21," ungkap Kasat reskrim.
Lebih lanjut Agus Rohmad mengungkapkan, pemeriksaan tersangka sendiri sudah dilaksanakan dan selesai pada bulan Februari. Lebih lanjut, imbuh dia, penyidik kemudian mengirimkan berkas Berita Acara Pemerikaan (BAP) ke Kejari Demak pada 14 Februari untuk dilakukan penelitian.
BAP yang dikirim, awal Juli lalu, tertanggal 24 April 2008 Kejari menerbitkan surat P.18 (berkas belum lengkap) dan P.19 (petunjuk untuk melengkapi berkas) pada awal Mei.
''Kita telah melengkapi kembali berkas dari tersangka beberapa waktu lalu. Dan sekarang kita menunggu hasil penelitian itu," imbuhnya.
Kasus dugaan korupsi Kades Lempuyang, Mukid merupakan pengembangan kasus dugaan korupsi APBD Demak 2006 di pos bantuan desa/kelurahan senilai Rp34,8 miliar yang menyeret mantan Bupati Demak Endang Setyaningdyah.
Dari alokasi dana bantuan yang saat ini dipermasalahkan, Desa Lempuyang mendapat kucuran dana sebesar Rp 28 juta yang diperuntukkan bagi bantuan fisik desa (Rp 28 juta) dan bantuan fisik keagamaan (Rp35 juta).
Kasat menambahkan, kasus tersebut melebar ke beberapa desa lain yang juga menerima dana bantuan. Dari penyelidikan, ditemukan kasus serupa seperti di Desa Katonsari, Kecamatan Demak dan Desa Karangrejo, Kecamatan Bonang.
Desa Katonsari yang mendapat Rp63 juta, ternyata sebesar Rp8,6 juta diselewengkan. Begitupun dengan Desa Karangrejo, dimana sebesar Rp. 19 juta dari total Rp83 juta diselwengkan dnegan modus serupa dengan Desa lempuyangan.
"Saat ini beberapa Kades telah ditetapkan sebagai tersangka. BAP masih dalam proses penyidikan di tahap pemberkasan," pungkasnya

Perdagangan elektronik makin menjanjikan

SEMARANG.ks--- Dunia perdagangan elektronik di Semarang, dinilai makin menjanjikan, beberapa bulan terakhir nilai pertumbuhannya mencapai kisaran 20 % dari tahun sebelumnya. Dampak positif tersebut, memicu beberapa pelaku usaha di bidang ritel khusus elektronik untuk terus berinovasi dan mengembangkan usahanya. Bahkan, beberapa diantara mereka makin berani untuk menambah cabang usaha.
Salah satunya yaitu Global Elektronik (GE) yang belakangan terus berinovasi dengan membuka superstore elektronik (SE), di lantai V, Sriratu, Jalan Pemuda, Semarang.
Gouw Andy Siswanto, Managing Director Global Elektronik (GE) Semarang, dalam acara launcing SE mengungkapkan, konsep SE yang dibuka Senin (28/7) semalam, merupakan kosep yang memanjakan konsumen dengan jumlah ketersediaan dan fariasi merk maupun jenis barang yang mencapai ratusan jenis. ''Diantaranya tersedia elektronik jensi baik TV, mesin cuci, kamera digital, printer,'' jelasnya saat dimintai keterangan usai pembukaan SE yang menempatu area seluas 3.080 meter persegi terebut.
Lebih lanjut Gouw Andy Siswanto menuturkan, sebagai show elektronik terbesar, SE juga memanjakan konsumen dengan free area hotspot internet dan cafe. ''Dengan fasilitas tersebut, diharapkan konsumen akan leluasa melakukan akses internet sambil menikmati makanan dan minuman, saat mencari kebutuhan elektronik,'' urainya.
Andi mengakui, kenaikan harga BBM sempat menekan perekonomian masayrakat. Namun, perkembangan terakhir kondisi tersebut telah berhasi dilewati. "Investasi yang ditanamkan dalam bisnis ritel elektronik memang cukup besar. Tapi di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang mulai membaik, kami optimis modal yang ditanamkan akan segera break event poin(BEP) 2 tahun ke depan," imbuh Andy.

Jumat, 25 Juli 2008

Polisi periksa 7 saksi

SEMARANG.ks-- Terkait kasus kebakaran di rumah Soleh (38), warga Jalan Gajah VI Nomor 3, RT 12 RW 9, Pandean Lamper, Semarang, Rabu (23/7) dini hari kemarin, masih meninggalkan tanda-tanya. Sedikitnya, tujuh orang saksi hingga sore kemarin masih dimintai keterangan oleh jajaran Polsek Sidodadi.
Kapolsek Sidodadi AKP Suradi Warso mengungkapkan, dari tujuh orang yang dimintai keterangan masing-masing anak, istri, pengurus RT setempat, serta beberapa orang teman mabuk.
''Teman minum Soleh dimintai keterangan, terkait keberadaan korban sebelum musibah kebakaran yang terjadi pada dini hari tersebut,'' jelas kapolsek saat dihubungi melalui ponselnya.
Pemeriksaan sejumlah saksi yang dilakukan di Mapolsek Sidodadi Jalan Slamet Riyadi, Semarang, imbuh Kapolsek, masih seputar musibah kebakaran itu sendiri. ''Beberapa saksi diantaranya anak dan istri korban, ditanya seputar permasalahan kebakaran yang telah meludeskan rumah Soleh,'' imbuhnya.
Sementara itu, terkait adanya permasalahan lain yang diduga melatar belakangi kasus terbakarnya satu unit rumah lengkap dengan isinya tersebut, Kapolsek menambahkan, saat ini pihaknya masih berkosentrasi permasalahan kebakaran.
Sedang adanya dugaan indikasi lain yang menurut informasi yang berkembang menjadi penyebab kebakaran, AKP Suradi Warso menambahkan, saat ini masih dalam tahap pendalaman dan pengumpulan data yang dilakukan oleh tim penyidik.
''Sampai saat ini, Polsek Sidodadi bersama tim terkait masih melakukan penyelidikan secara intensif. Tentang permasalahan lain, belum ada laporan,'' urainya.
Dari catatan yang ada, kebakaran yang terjadi dini hari kemarin, merupakan kebakaran ke empat yang terjadi dalam sepekan terakhir. Tiga kebakaran sebelumnya, masing-masing terjadi di Jalan Tampomas Selatan, Sampangan.
Kebakaran kedua terjadi salah satu rumah yang berada di Jalan Gringsing, Perum Tlogosari, Pedurungan, dan kebakaran ketiga dengan satu korban jiwa dan satu korban luka, terjadi di Jalan Musi, Citarum, Semarang Timur.
Dari keempat kasus kebakaran tersebut, dua diantaranya, terjadi di wilayah hukum Polsek Sidodadi, Mapolres Semarang Timur. ''Dalam sepekan terakhir, di wilayah Sidodadi terjadi dua kasus kebakaran, saat ini kita masih melakukan pendalaman lebih lanjut,'' imbuhnya.

Perusahaan harusnya alokasi biaya K3

SEMARANG.ks-- Dalam meningkatkan keselamatan, dan etos kerja para karyawannya, seharunya pelaku usaha di berbagai sektor usaha mengalokasikan dana Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bagi karyawannya yang bekerja di perusahaan tersebut.
Corporate OH&S Coordinator PT Holcim Indonesia Tbk Kiki Sutjahyo mengatakan, meningkatnya keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan, akan memberi dampak positif bagi perusahaan itu sendiri.
''Dengan meningkatnya kesehatan karyawan, maka produktivitas karyawan akan meningkat hingga 75 persen setiap tahunnya. Bahkan, hasilproduksipun akan meningkat karena hari libur karyawan yang sakit akan berkurang,'' ungkap Kiki Sutjahyo dalam media getering di Vina House, Jalan Diponegoro, Semarang, baru-baru ini.
Peningkatan produktivitas yang dihasilkan dengan pemberian K3 yang baik, imbuh dia, akan muncul dari berkurangnya 'hari libur' yang diakibatkan karyawan sakit.
''Dengan berkurangnya hari kerja yang hilang, maka produktivitas produksi akan makin meningkat,'' jels Kiki.
Kiki mencontohkan, seiring diterapkan program K3 diperusahaan semen tersebut, sejak 2005 tidak pernah mengalami kecelakaan kerja yang fatal di lingkungan kerjanya.
Dibanding sebelumnya, dengan biaya yang dikeluarkan, maka nilai positif yang berhasil didapat adalah jumlah karyawan yang sakit makin berkurang. Bahkan, imbuh dia, semangat kerja karyawan makin meningkat.
K3, menambahkan jika K3 juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
''Keselamatan, tidak saja berhubungan dengan kerja. Namun, juga berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Contohnya, jika naik kendaraan, tidak jarang satu keluarga yang berisi empat bahkan hingga enam orang diangkut dalam sekali jalan, sehingga hal itu sangat rawan terjadi kecelakaan,'' jelasnya.
Hal itu, diperparah lagi dengan kecepatan berkendara yang tinggi akan dan ada beberapa orang diatas kendaraan tersebut yang tidak mengenakan helm.
''Kondisi ini, menunjukan bahwa tingkat kesadaran dalam menjaga keselamatan diri masih rendah,'' teranya mencontohkan.
Untuk mengurangi kecelakaan baik saat dilingkungan kerja maupun saat dijalan dan di rumah, hendaknya seseorang meminimalisir dengan mengantisipasi bahaya-bahaya yang mungkin saja dapat terjadi. ''Salah satunya dengan mengajak keluarga untuk mengenakan sabuk pengaman. Jika kita mengemudikan kendaraan, hendaknya kita belum berjalan ketika orang disamping atau di belakang belum mengenakan sabuk pengaman,'' jelasnya.

Lestarikan hutan lewat lukisan anak

SEMARANG.ks-- Hutan Indonesia terasa masih begitu lebat. Pohon tinggi menjulang, masih begitu mudah ditemui. Bahkan, burung-brung pun dengan kepak sayapnya terlihat berterbangan di atas perbukitan dan pepohonan yang menjulang.
Tidak saja burung-burung diudara, ikan dengan ukuran kecil maupun yang berukuran besar tampak berenang ke sana dan kemari. Bahkan, beberapa jenis hewan seperti rusa, ayam hutan begitu nyata di jaman yang sudah serba moderent sekarang ini.
Pesan moral tersebut, yang inin disampaikan ketika tangan-tangan ketrampilnan jari lentik Tata, salah satu dari sekitar 100 siswa dan siswi taman kanak-kanan (TK) Tunas Rimba Perhutani dari seluruh Jawa Tengah, menorehkan warna di atas kertas gambar dalam even lomba menggambar yang dilaksanakan di gedung Rimba Graha, Jalan Pahlawan, Semarang, dalam rangka ulang tahun Yayasan Tunas Rimba Perhutani (YTRP) Unit I Jateng,Rabu (24/7) kemarin.
''Hutanya masih lebat, banyak pohon-pohon yang tinggi dan besar, ikan juga banyak berenang di suangai. Di dekat sungai, ada rusa yangs sedang merumput karena rumputnya masih hijau,'' terang polos siswi TK besar TK Tunas Rimba mantingan Rembang tersebut sambil menorehkan pewarna di atas kertas gambarnya.
Keseriusan, tampak jelas di wajah anak-anak berusia sekitar 3 hingga 4 tahun tersebut. Dengan kemampuan imajinasi masing-masing, anak kecintaan terhadap ciptaan Tuhan berupa pohon dan binatang akan terselamatkan kendati masih sebatas dalam torehan cat air maupun krayon milik siswa-siswi tercinta.

Kelestarian
Sama dengan Tata, Sinta siswi TK Tunas Rimba, Salatiga, mengaku masih mengingkan udara di angkasa tetap bersih. Sehingga, matahari dapat bersinar dengan cerah mewarnai bumi yang masih ditumbuhi dengan pohon-pohon yang menjulan tinggi.
''Yang bulat warna merah itu matahari yang bersinar cerah. Sedang, yang warna biru muda, adalah langit dengan udara yang bersih serta menyehatkan paru-paru kita,'' terang siswi asal Salatiga sambil serius mewarnai birunya langit yang digambarnya.
Terkait harapan adanya kelestarian hutan yang ingin disamapikan anak-anak tersebut, ketua YTRP Drs Erni Munastiwi MM mengungkapkan, kecintaan awal pada hutan adalah hal yang selama ini ditanamkan pada anak-anak peserta didik di lingkungan YTRP. Penanaman kecintaan tersebut, diharapkan akan bisa mengajak anak-anak akan lebih mencintai lingkungan terutama hutan rimba. ''Jika sejak dini ditanamkan kecintaan terhadap hutan, diharapkan anak akan ikut dalam melestarikan lingkungan baik rumah maupun hutan lindung di masa remaja dan tuanya,'' jelas Erni saat ditemui di sela-sela pelaksanaan lomba.
Selain lomba lukis anak-anak, imbuh dia, dalam rangka ulang tahun YTRP pihaknya juga menggelar event lomba kreatifitas guru dalam memanfaatkan barang-barang bekas yang selama ini sudah tidak digunakan lagi. ''Lomba kreatifitas, diikuti sekitar 57 guru. Dengan demikian, sekolah akan memiliki sedikitnya 57 alat peraga yang memanfaatkan bahan-bahan bekas hasil imajinasi para guru,'' imbuhnya.

Polisi amankan dua pemain judi

SEMARANG.ks---asyik main judi remi, dua pria paruh baya, masing-masing Winoto (46) warga Sendang Indah, Muktiharjo Lor, Genuk dan Budi (41) warga Perum Genuk Indah, Gebangsari, Genuk ditangkap jajaran Polsek Genuk, Rabu (24/7) kemarin.
Keduanya, ditangkap dalam penggrebegan yang dilakukan di salah satu rumah kosong di daerah Sendang Indah, Genuk. Dalam penggrebegan tersebut, dua pemain lainnya berhasil melarikan diri.
Dalam pengakuannya, tersangka Winoto mengungkapkan jika judi kecil-kecilan yang dilakukan bersama tiga orang temannya tersebut merupakan kegiyatan untuk mengisi waktu luang. Selain bermain judi, aku bapak empat anak tersebut, dirinya merupakan pengangguran yang tidak memiliki pekerjaan guna menghidupi keluarganya. ''Saat ditangkap kami sedang berjudi jenis Capsa dengan taruhan uang sebesar Rp 5 ribu sekali putaran. Saya, diajak Sus dan sempat menolak tapi terus dirayu," aku Winoto saat dimintai keterangan di Mapolsek Genuk.
Kapolres Semarang Timur AKBP Beno Jesaja L melalui Kapolsek Genuk AKP Umi Mariati mengungkapkan, penggrebeban lokasi perjudi kartu dilakukan dalam rangka pemberantasan penyakit masyarakat (Pekat) di wilayah hukum Polres Semarang Timur. ''Dalam rangka pelaksanaan Operasi Pekat Candi 2008, jajaran Polsek Genuk saat ini giat melakukan operasi pekat yang dimungkinkan ada di wilayah Polsek Genuk,'' jelas Kapolsek dalam gelar kasus di Mapolsek Genuk, kemarin.
Selain dua tersangka, imbuh AKP Umi Mariyati, petugas juga berhasil mengamankan barang bukti berupa uang sebanyak Rp 145 ribu serta satu set kartu remi. ''Pengungkapan kasus judi kali ini, berdasar informasi masyarakat yang menyebutkan di Sendang Indah ada sejumlah orang lagi berkumpul dan diduga sedang berjudi. Di lokasi kejadian, imbuh dia, terlihat ada empat orang sedang lagi asyik berjudi. "Ada empat orang yang lagi berjudi. Dua berhasil ditangkap, sedang dua orang lainnya berhasil kabur," terang Umi.
Selama pelaksanaan Operasi Pekat Cadi 2008, imbuh Umi Mariyati, jajarannya berhasil mengamankan sedikitnya 10 orang pelaku perjudian di beberapa lokasi terpisah. ''Empat diantaranya, merupakan para kru bus penghantar peserta Pimnas, dan empat orang lainnya merupakan sopir bus umum yang sedang asyik berjudi di kawasan Terminal Terboyo,'' urainya sambil menambahkan atas perjudian yang dilakukan, para tersangka dijerat dengan KUHP pasal 303 dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.

Curi komponen kapal, nelayan ditangkap Polhut

SEMARANG.ks--Nekat lakukan aksi pencurian komponen kapal yang sudah tenggelam, nelayan asal kepulauan Karimunjawa Jepara, Sudiro (44) ditangkap jajaran Patroli Satuan Polhut Reaksi Cepat (SPORC) dan Polisi Kehutanan Balai Taman Nasional Karimunjawa Jepara.
Penangkapan, pelaku yang tercatat sebagai warga Desa Kemujan Karimun Jawa tersebut, terungkap dalam gelas kasus di Balai Taman Nasional Karimunjawa di Jalan Sinar Waluyo, Semarang, Jumat (25/7) kemarin.
Kepala Balai Taman Nasional Karimunjawa Departemen Kehutanan, Ir MG
Nababan mengungkapkan, tersangka Sudiro ditangkap dalam patroli yang dilakukan tim gabungan dari SPORC dan Polisi Kehutanan Balai
Taman Nasional Karimun Jawa di sekitar kawasan taman nasional, Rabu (16/7) lalu.
''Di dekat lokasi, tim melihat ada sebuah kapal yang sedang mengangkut besi-besi yang diduga diambil dari kapal yang tenggelam di dalam kawasan Taman Nasional,'' jelasnya.
Melihat gelagat yang tidak baik, imbuh dia, kapal mencurigakan tersebut, langsung dikejar dan berhasil dihentikan. Penumpang di atas kapal juga berhasil diamankan.
''Selain memeriksa orang yang ada di kapal, dalam pengungkapan tersebut, kami juga meminta keterangan dari saksi ahli. Dari hasi keterangan yang berhasil di himpun, Sudiro ditetapkan sebagai tersangka dalam pencurian cagar alam tersebut," terang Nababan saat ditemui di ruang kerjanya.
Dari informasi yang berhasil di himpun, imbuh dia, tersangka mengaku tidak bekerja sendiri. Namun, ada beberapa orang lainnya yang ikut dalam aksi pencurian komponen kapal yang sudah tenggelam tersebut.
''Kasus ini terus kami kembangkan. Kemungkinan adanya tersangka lain,'' imbuhnya.
Untuk proses hukum lebih lanjut, tambahnya, tersangka Sudiro yang dijerat dengan dijerat dengan pasal 33 ayat 3 dan pasal 21 ayat ayat 2 huruf b, junto pasal 40 ayat 2 UU No 5 Tahun 1990, tentang Konversi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, saat ini masih mendekam di sel tahanan kantor Balai Taman Nasional Karimunjawa Depertemen Kehutanan Jalan Sinar Waluyo Semarang.
Dalam pengakuannya di depan petugas, tersangka mengungkapkan, tindak kriminal tersebut tidak dilakukan sendirian. Selain dirinya, aksi tersebut atas perintah oknum anggota Polsek Karimunjawa. ''Saya hanya disuruh. Saya berani karena dijamin keamanannya dan saya juga diberi uang Rp 1 juta sebagai upah," kata Sudiro yang mengaku sudah beraksi selama tiga kali itu.
Selain tersangka, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti seperti, tiga buah bagian akar bahar (anthipates sp), tujuh besi bagian
kapal yang tenggelam seberat 1.396 kg, dua mesin kapal merk
dongfeng, satu unit kompresor, 154 meter selang, dan beberapa barnag bukti lainnya.

Minggu, 20 Juli 2008

Pungli harus diberantas

SEMARANG.ks/- Penarikan pungutan liar (pungli) kepada sejumlah pengemudi angkutan umum baik yang ngetem maupun yang sedang menghantar barang, merupakan salah satu penyakit masyarakat (Pekat) yang harus diberantas. Sehingga, pungli merupakan salah satu sasaran operasi penertiban yang dilaksanakan jajaran kepolisian.Wakapolres Semarang Timur, Kompol I Nengah mengungkapkan, pungutan liar atau pungli merupakan salah satu kategori dari penyakit masyarakat (Pekat) yang dianggap sudah sangat meresahkan masyarakat umum.''Pungli di tempat pemberhentian angkutan umum seperti di sekitar terminal Rejomulyo, Johar, merupakan salah satu bentuk Pekat yang harus segera ditertibkan,'' jelas Wakapolres saat dihubungi melalui ponselnya, Senin (14/7) kemarin.Pemberantasan Pekat, imbuh dia, dilakukan untuk memberi rasa aman dan nyaman pada pengguna jasa angkutan umum maupun pengelola jasa transportasi khususnya pengemudi angkutan umum ketika sedang mengoperasikan kendaraan mereka di jalan raya. Dengan hilangnya pelaku pungli, imbuh dia, masyarakat dapat lebih tenang ketika melakukan perjalanan ke suatu tempat khususnya di sekitar pasar dan terminal seperti adanya timer dan memungut biaya kepada pengemudi yang sering dilakukan oleh sekelompok pemuda.Tidak saja di sekitar pasar Rejomulyo, Pungli juga terjadi di beberapa tempat seperti di pemberhentian bus maupun di sekitar pasar.''Untuk meningkatkan kenyamanan warga masyarakat, ke depan, kita akan lebih giat melakukan operasi Pekat disejumlah daerah. Terkait kasus tersebut, kami menghimbau kepada masyarakat khususnya pengemudi agar segera memberikan laporan sehingga pihak kepolisian dapat segera menindak lanjuti disekitar likaso yang dilaporkan,'' imbuhnya.

Partai kecil optimis dapat kursi

SEMARANG.ks- Menghadapai pesta demokrasi pemilihan umum (pemilu) 2009 mendatang, beberapa partai kecil seperti Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), Partai Kesatuan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan partai Damai Sejahtera (PDS) optimis akan mendapatkan kursi di parlemen.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Kota Semarang, Partai PPRN Joko Hariyanto Bsc mengatakan, target perolehan kursi dalam pemilu mendatang, adalah satu kursi di setiap Dapil.
''Satu kursi setiap Dapil sama dengan enam kursi di parlemen atau DPRD kota Semarang. Dengan target itu, maka PPRN dapat menyuarakan kepentingan masayrakat,'' jelas Joko saat Minggu (20/7).
Dengan misi membebaskan masyarakat dari belenggu kemiskinan dan ketidakadilan, PPRN optimis akan mampu menarik simpatisan dari kalangan reliji, dan nasionalis.
Terkait target kursi, Ketua DPW Partai Damai Sejahtera (PDS) Provinsi Jateng Budi Tjahyono mengungkapkan enam kursi dari setiap DPC adalah langkah untuk mendukung peroleh kursi di DPRD Provinsi maupun DPR pusat. ''Enam kursi tidak harus dari setiap Dapil,'' ungkap ketua DPW partai nomor urut 25 tersebut.
DPC Kota Semarang Partai Kesatuan dan Persatuan Indonesia (PKPI) juga menargetkan perolehan satu kursi di setiap Dapil.
''Dengan enam kursi, maka suara kita dapat menentukan dan dalam pelaksanaan pembangunan di wilayah kota Semarang. Dengan target enam kursi ini, maka kerja keras akan kita lakukan,'' jelasnya.

Operator perang tarif murah

SEMARANG.KS- Persaingan binis seluler makin ketat, tidak saja perang tarif telepon dan short message service (SMS) murah, namun beberapa operator juga menyediakan hadiah kepada pelanggan yang setia.
Hadiah yang diberikan oleh operator, tidak saja berupa waktu bicara, bonus pulsa saat penggunaan, tapi juga penambahan pulsa pada saat pembelian pulsa.
Humas PT Telkom Divre IV Jateng dan DIY Djatmiko mengungkapkan fleksi sebagai produk CDMA dengan pengguna paling besar saat ini menyediakan program Fleksi Jumbo. Dengan program Ngobrol habis Se-Indonesia, pelanggan dapat menikmati layanan tarif fleksi ke fleksi hanya Rp 49/mnt.
''Pemanfaatan fleksi Jumbu, dapat dinimati dengan cara, pencet 01017,kode area, dan no fleksi yang dituju,'' terang Djatmiko.
Untuk program SMS, imbuh dia, PT Telkom masih menyediakan program layanan sms Rp 5000 per bulan. ''Pelanggan fleksi sms ke fleksi hanya 5000 satu bulan,'' jelasnya saat dihubungi melalui ponselnya.
Sementara itu, PT Starone Mitra Telekomunikasi (PT SMT) sebagai penyedia layanan berbasis CDMA StarOne saat ini menawarkan hadiah sepeda motor buat pelanggan yang setia dalam rangka semarak orbit (obrol irit) Juli-November 2008.
Direktur Pemasaran dan Penjualan PT StarOne Mitra Telekomunikasi Regional Jateng-DIY, Sasotya Pratama mengungkapkan dalam pengundiang pertama, di Rinjani view, dipilih 3 pemenang.
''Pemenang masing-masing Dimas asal Semarang, Wiwik, asal Solo dan Yanti warga Bantul, Jogjakarta,'' terangnya.

Pendidikan gratis mungkin

SEMARANG.KS- Pendidikan gratis bagi masyarakat kurang mampu sangat mungkin saja di gelar di Kota Semarang. Dengan menggandeng pihak ketiga, pelaksanaan program pengetasan masyarakat dari kebodohan dapat digelar.
Hal inilah yang dibuktikan oleh Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Merdeka, Sompok, Semarang Selatan. Dengan menggandeng dua misionari dari negara Paman Sam Amerika, PKBM yang berdiri sejak tiga tahun lalu di bekas kampus SD Sompok Lama, Semarang Selatan.
''Program pendidikan dalam bentuk pelatihan bahasa Ingris gratis, berlangsung selama satu tahun. Dengan tuntor sepasang misionaris dari Amerika yaitu Elder Bennet dan Sister Bennet.'' Program pelatihan gratis di PKBM Merdeka Sompok, diungkapkan salah satu pembina PKBM yang bermarkas di bekas gedung SD Sompok, Moch Sigit, Jumat (18/7) kemarin.
Dalam pelatihan tersebut, imbuh dia, pasangan suami istri Elder dan Sister Bennet, memberi pelatihan sejak Agustus 2007 lalu hingga Juli 2008.
''Dalam upacara pelepasan, tidak terbendung rasa kehilangan dari para murit yang semala ini merasa terbantu,'' tambahnya.
Di PKBM Sompok, imbuh dia, selain pedidikan gratis Bahasa Ingris, juga digelar beberapa pelatihan seperti kelas A atau setara dengan sekolah daras, paket B atau setara dengan SMP, serta kejar paket C setara dengan SMA.
''Selain kejar paket, PKBM Sompok yang dikelola Hendrick Sambiran juga menggelar berbagai pelatihan seperti bahasa Jepang, Inggris, Mandari, Korea, Arab,'' jelasnya.

Perusahaan harus ikut lancarkan arus

SEMARANG.KS- Rencana pembangunan kompleks perdagangan di sekitar terminal Penggaron, harus diikuti semangat penyediaan sarana dan prasarana penunjang perparkiran dan lokasi antar jemput penumpang yang memadai.
Jika tidak sarana dan prasarana perpakiran yang baik, maka dipastikan lokasi yang saat ini sudah krodit akan makin buruk bahkan kondisinya.
Kapolres Semarang Timur AKBP Benone Louhapessy SIK SH kepada wartawan mengungkapkan, saat ini pihaknya masih menunggu rencana PT sai Aparel untuk membangun lokasi antar jemput karyawan yang rencananya di bangun di belakang kompleks pabrik.
''Untuk kompleks perbelanjaan atau mall yang rencananya akan dibangun di dekat pabrik, kami berharap ada lokasi parkir yang memadai. Selain lokasi parkir, diharapkan petugas yang bekerja juga mau tertib lalulintas,'' ungkap Kapolres saat ditemui di sela-sela proses autopsi terhadap korban tewas Hotel Gumaya Semarang, di Kamar Mayat RS Bhayangkara, kemarin.
Kapolres menambahkan, selain lahan parkir yang memadai, diharapkan tukang parkir tidak memanfaatkan badan jalan sebagai lokasi parkir baik kendaraan roda dua maupun mobil.
''Untuk bahu jalan yang tidak diberi tanda parkir, diharapkan tidak digunakan untuk parkir karena itu menyalahi aturan,'' imbuhnya.
Perihal manajemen lalulintas yang akan diterapkan, imbuh dia, selain yang sekarang ini telah ada dan disepakati antara pihak kepolisian dengan pihak perusahaan, kata Kapolres, kedepan pihaknya akan melakukan pembahasan lebih lanjut terkait pengaturan lalulintas yang paling tepat.

Empat pencuri ditangkap

SEMARANG.KS- Masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dalam menjaga barang berharga miliknya. Kewaspadaan diperlukan mengingat belakangan pencurian tidak saja mencari sasaran barang berharga seperti elektronik atau perhiasan, namun, pencurian sasaran pencurian juga merambah pada barang-barang perlengkapan rumah tangga.Merabaknya pencurian alat rumah tangga, terungkap dalam gelar kasus penangkapan empat pelaku pencurian yaitu Ar alias Ambon (26) warga Jomblang Legok, Mu (31) alamat Jalan Tentara Pelajar, Ded (22) dan Cat (24), di Polwiltabes Jalan Dr Sutomo, Semarang, Minggu (20/7) kemarin. Dalam pengakuannya, tersangka Ambon, yang bertindak sebagai otak kelompok pencurian tersebut mengaku sebelum beraksi kelompok yang dipimpinnya selalu mencari sasaran menggunakan mobil sewaan. ''Sebelumnya, dengan mobil sewaan kami berputar putar mencari sasaran. Setelah melihat sasaran, ada rumah terdapat tulisan dijual, kami langsung beraksi,'' aku tersangka.Saat beraksi, imbuh dia, komplotannya selalu menyamar sebagai calon pembeli rumah yang akan dijual. Hal itu dilakukan agar kelompoknya mudah masuk ke dalam rumah yang menjadi sasaran. ''menyamar sebagai pembeli rumah, dilakukan untuk menghindari kecurigaan, saya selalu mengenakan pakaian safari, layaknya orang kantoranm'' akunya.Setelah tahu rumah dalam keadaan kosong serta situasi mendukung, Ambon kemudian mengontak kelompoknya untuk menjalankan aksi. ''Yang diambil seperti pintu rumah, jendela serta barang berharga lainnya, temasuk almari, pompa air, meteran air ledeng PDAM,'' imbuhnya.Setelah mendapat barang yang dicari, imbuh tersangka, barang barang curian tersebut langsung dijual kepada penampung barang bekas bangunan. Kasat Reskrim Polwiltabes Semarang AKBP Agus Rohmat SH MHum, dalam keterangannya mengatakan setelah berhasil meringkus empat pelaku, saat ini pihaknya sedang berkosentrasi dalam mengejar dua tersangka lainnya yang masih buron. ''Barang bukti yang berhasil disita seperti pintu dan alat elektronik seperti TV 14 Inc dan DVD. Selain itu, kita juga berhasil menyita dua mobil yang digunakan untuk menjalankan aksi pencurian,'' jelas Agus Rohmad. Usaha pengungkapan kasus pencurian tersebut, imbuh kasat Reskrim, berdasar laporan dari korban M Soleh (55) yang melaporkan rumah kosong yang akan dijual di Jalan Tanah Putih 20-20 A, Karanganyar Gunung 'dipreteli' oleh kawanan pencuri. ''Para pelaku dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara,'' imbuh Agur Rohmad.

Tukang tewas kesetrum

Diduga kurang berhati-hati saat akan melakukan pengungkuran, pekerja bangunan tewas tersengat aliran listrik tegangan tinggi, Minggu (20/7) kemarin. Kendati sempat terlepas dari kabel, naasnya korban malah terpental dan terjatuh dari lantai dua sehingga kepalanya pecah. Dari identifikasi awal, diketahui korban bernama Suroso (23) warga Boyolali. Selain kepala pecah, korban juga mengalami luka bakar pada bagian paha kiri setelah tersengat aliran listrik tegangan tinggi.Menurut Wagino rekan korban, saat kejadian Suroso bertugas mengukur bagian atap rumah Rozaq di desa Tambak Mulyo, karena kurang hati-hati, alat ukur yang digunakan menyentuh kabel tegangan tinggi yang ada di dekat bangunan tersebut. ‘’Tubuh Suroso terpental dan terjatuh ke tanah,’’ jelas saksi.Saat didekati oleh beberapa teman seprofesinya, aku saksi, diketahui korban sudah meninggal dunia. Melihat gelagat tidak baik tersebut, teman-tmen korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Semarang Timur.Diduga, saat terjadinya kontak langsung antara meteran dengan tegangan tinggi, sempat terjadi ledakan. Sehingga, warga sekitar mengaku terkejut dengan peristiwa tersebut."Ada suara ledakan, dan begitu saya keluar ternyata dia (Suroso.red) sudah tergeletak dan tidak bergerak sama sekali," jelas Supriyati (24) warga sekitar.Mendapat adanya korban meninggal dalam kecelakaan kerja, jajaran Polres Semarang Timur langsung mendatangi lokasi kejadian. Setelah sampai ke lokasi kejadian, petuga langsung melakukan olah tempat kejadian serta kemudian mengirim jenazah korban ke Kamar Mayat rumah sakit dr Karyadi Semarang guna dilakukan outopsi. Selain melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian, untuk mengetahui kronologi kejadian yang sebenarnya, petugas juga meminta keterangan dari beberapa rekan korban serta pemilik rumah.

Jumat, 11 Juli 2008

berita pertama

Paud tingkatkan motorik anak

Pendidikan bagi anak usia dini (Paud) merupakan salah satu langkah peningkatan kemampuan motorik anak. Peningkatan kemampuan, dapat dilakukan dengan pemberian materi praktik yang seiring dengan kegiatan yang dilakukan siswa sehari-hari.''Permainan yang kita ajarkan pada anak seperti, berlari, menangkap dan melempar bola, maupun menari. Kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak,'' jelas
''Biarpun terpaksa harus memungut biaya Rp 2.000 per bulan, keberadaan PAUD yang telah mampu memberi kontribusi positif bagi warga terutama dalam memberikan pelatihan bagi anak.'' Ungkap Irianto .... ketua RW VI, kelurahan Purwoyoso, Ngalian, dalam sambutan HUT pertama PAUD yang dikelola secara swadaya.Dengan kemampuan terbatas, tambah dia, PAUD, diharapkan mampu memberi nilai positif bagi anak.''Dengan belajar bersama, minimal anak tidak hanya bermain saja. Namun, anak juga mendapat pelajaran tentang peningkatan kemampuan baik itu membaca, bernyayi, maupun kegiatan yang lain,'' tambahnya.Pendidikan di PAUD