Minggu, 20 Juli 2008

Pungli harus diberantas

SEMARANG.ks/- Penarikan pungutan liar (pungli) kepada sejumlah pengemudi angkutan umum baik yang ngetem maupun yang sedang menghantar barang, merupakan salah satu penyakit masyarakat (Pekat) yang harus diberantas. Sehingga, pungli merupakan salah satu sasaran operasi penertiban yang dilaksanakan jajaran kepolisian.Wakapolres Semarang Timur, Kompol I Nengah mengungkapkan, pungutan liar atau pungli merupakan salah satu kategori dari penyakit masyarakat (Pekat) yang dianggap sudah sangat meresahkan masyarakat umum.''Pungli di tempat pemberhentian angkutan umum seperti di sekitar terminal Rejomulyo, Johar, merupakan salah satu bentuk Pekat yang harus segera ditertibkan,'' jelas Wakapolres saat dihubungi melalui ponselnya, Senin (14/7) kemarin.Pemberantasan Pekat, imbuh dia, dilakukan untuk memberi rasa aman dan nyaman pada pengguna jasa angkutan umum maupun pengelola jasa transportasi khususnya pengemudi angkutan umum ketika sedang mengoperasikan kendaraan mereka di jalan raya. Dengan hilangnya pelaku pungli, imbuh dia, masyarakat dapat lebih tenang ketika melakukan perjalanan ke suatu tempat khususnya di sekitar pasar dan terminal seperti adanya timer dan memungut biaya kepada pengemudi yang sering dilakukan oleh sekelompok pemuda.Tidak saja di sekitar pasar Rejomulyo, Pungli juga terjadi di beberapa tempat seperti di pemberhentian bus maupun di sekitar pasar.''Untuk meningkatkan kenyamanan warga masyarakat, ke depan, kita akan lebih giat melakukan operasi Pekat disejumlah daerah. Terkait kasus tersebut, kami menghimbau kepada masyarakat khususnya pengemudi agar segera memberikan laporan sehingga pihak kepolisian dapat segera menindak lanjuti disekitar likaso yang dilaporkan,'' imbuhnya.

Partai kecil optimis dapat kursi

SEMARANG.ks- Menghadapai pesta demokrasi pemilihan umum (pemilu) 2009 mendatang, beberapa partai kecil seperti Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), Partai Kesatuan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan partai Damai Sejahtera (PDS) optimis akan mendapatkan kursi di parlemen.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Kota Semarang, Partai PPRN Joko Hariyanto Bsc mengatakan, target perolehan kursi dalam pemilu mendatang, adalah satu kursi di setiap Dapil.
''Satu kursi setiap Dapil sama dengan enam kursi di parlemen atau DPRD kota Semarang. Dengan target itu, maka PPRN dapat menyuarakan kepentingan masayrakat,'' jelas Joko saat Minggu (20/7).
Dengan misi membebaskan masyarakat dari belenggu kemiskinan dan ketidakadilan, PPRN optimis akan mampu menarik simpatisan dari kalangan reliji, dan nasionalis.
Terkait target kursi, Ketua DPW Partai Damai Sejahtera (PDS) Provinsi Jateng Budi Tjahyono mengungkapkan enam kursi dari setiap DPC adalah langkah untuk mendukung peroleh kursi di DPRD Provinsi maupun DPR pusat. ''Enam kursi tidak harus dari setiap Dapil,'' ungkap ketua DPW partai nomor urut 25 tersebut.
DPC Kota Semarang Partai Kesatuan dan Persatuan Indonesia (PKPI) juga menargetkan perolehan satu kursi di setiap Dapil.
''Dengan enam kursi, maka suara kita dapat menentukan dan dalam pelaksanaan pembangunan di wilayah kota Semarang. Dengan target enam kursi ini, maka kerja keras akan kita lakukan,'' jelasnya.

Operator perang tarif murah

SEMARANG.KS- Persaingan binis seluler makin ketat, tidak saja perang tarif telepon dan short message service (SMS) murah, namun beberapa operator juga menyediakan hadiah kepada pelanggan yang setia.
Hadiah yang diberikan oleh operator, tidak saja berupa waktu bicara, bonus pulsa saat penggunaan, tapi juga penambahan pulsa pada saat pembelian pulsa.
Humas PT Telkom Divre IV Jateng dan DIY Djatmiko mengungkapkan fleksi sebagai produk CDMA dengan pengguna paling besar saat ini menyediakan program Fleksi Jumbo. Dengan program Ngobrol habis Se-Indonesia, pelanggan dapat menikmati layanan tarif fleksi ke fleksi hanya Rp 49/mnt.
''Pemanfaatan fleksi Jumbu, dapat dinimati dengan cara, pencet 01017,kode area, dan no fleksi yang dituju,'' terang Djatmiko.
Untuk program SMS, imbuh dia, PT Telkom masih menyediakan program layanan sms Rp 5000 per bulan. ''Pelanggan fleksi sms ke fleksi hanya 5000 satu bulan,'' jelasnya saat dihubungi melalui ponselnya.
Sementara itu, PT Starone Mitra Telekomunikasi (PT SMT) sebagai penyedia layanan berbasis CDMA StarOne saat ini menawarkan hadiah sepeda motor buat pelanggan yang setia dalam rangka semarak orbit (obrol irit) Juli-November 2008.
Direktur Pemasaran dan Penjualan PT StarOne Mitra Telekomunikasi Regional Jateng-DIY, Sasotya Pratama mengungkapkan dalam pengundiang pertama, di Rinjani view, dipilih 3 pemenang.
''Pemenang masing-masing Dimas asal Semarang, Wiwik, asal Solo dan Yanti warga Bantul, Jogjakarta,'' terangnya.

Pendidikan gratis mungkin

SEMARANG.KS- Pendidikan gratis bagi masyarakat kurang mampu sangat mungkin saja di gelar di Kota Semarang. Dengan menggandeng pihak ketiga, pelaksanaan program pengetasan masyarakat dari kebodohan dapat digelar.
Hal inilah yang dibuktikan oleh Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Merdeka, Sompok, Semarang Selatan. Dengan menggandeng dua misionari dari negara Paman Sam Amerika, PKBM yang berdiri sejak tiga tahun lalu di bekas kampus SD Sompok Lama, Semarang Selatan.
''Program pendidikan dalam bentuk pelatihan bahasa Ingris gratis, berlangsung selama satu tahun. Dengan tuntor sepasang misionaris dari Amerika yaitu Elder Bennet dan Sister Bennet.'' Program pelatihan gratis di PKBM Merdeka Sompok, diungkapkan salah satu pembina PKBM yang bermarkas di bekas gedung SD Sompok, Moch Sigit, Jumat (18/7) kemarin.
Dalam pelatihan tersebut, imbuh dia, pasangan suami istri Elder dan Sister Bennet, memberi pelatihan sejak Agustus 2007 lalu hingga Juli 2008.
''Dalam upacara pelepasan, tidak terbendung rasa kehilangan dari para murit yang semala ini merasa terbantu,'' tambahnya.
Di PKBM Sompok, imbuh dia, selain pedidikan gratis Bahasa Ingris, juga digelar beberapa pelatihan seperti kelas A atau setara dengan sekolah daras, paket B atau setara dengan SMP, serta kejar paket C setara dengan SMA.
''Selain kejar paket, PKBM Sompok yang dikelola Hendrick Sambiran juga menggelar berbagai pelatihan seperti bahasa Jepang, Inggris, Mandari, Korea, Arab,'' jelasnya.

Perusahaan harus ikut lancarkan arus

SEMARANG.KS- Rencana pembangunan kompleks perdagangan di sekitar terminal Penggaron, harus diikuti semangat penyediaan sarana dan prasarana penunjang perparkiran dan lokasi antar jemput penumpang yang memadai.
Jika tidak sarana dan prasarana perpakiran yang baik, maka dipastikan lokasi yang saat ini sudah krodit akan makin buruk bahkan kondisinya.
Kapolres Semarang Timur AKBP Benone Louhapessy SIK SH kepada wartawan mengungkapkan, saat ini pihaknya masih menunggu rencana PT sai Aparel untuk membangun lokasi antar jemput karyawan yang rencananya di bangun di belakang kompleks pabrik.
''Untuk kompleks perbelanjaan atau mall yang rencananya akan dibangun di dekat pabrik, kami berharap ada lokasi parkir yang memadai. Selain lokasi parkir, diharapkan petugas yang bekerja juga mau tertib lalulintas,'' ungkap Kapolres saat ditemui di sela-sela proses autopsi terhadap korban tewas Hotel Gumaya Semarang, di Kamar Mayat RS Bhayangkara, kemarin.
Kapolres menambahkan, selain lahan parkir yang memadai, diharapkan tukang parkir tidak memanfaatkan badan jalan sebagai lokasi parkir baik kendaraan roda dua maupun mobil.
''Untuk bahu jalan yang tidak diberi tanda parkir, diharapkan tidak digunakan untuk parkir karena itu menyalahi aturan,'' imbuhnya.
Perihal manajemen lalulintas yang akan diterapkan, imbuh dia, selain yang sekarang ini telah ada dan disepakati antara pihak kepolisian dengan pihak perusahaan, kata Kapolres, kedepan pihaknya akan melakukan pembahasan lebih lanjut terkait pengaturan lalulintas yang paling tepat.

Empat pencuri ditangkap

SEMARANG.KS- Masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dalam menjaga barang berharga miliknya. Kewaspadaan diperlukan mengingat belakangan pencurian tidak saja mencari sasaran barang berharga seperti elektronik atau perhiasan, namun, pencurian sasaran pencurian juga merambah pada barang-barang perlengkapan rumah tangga.Merabaknya pencurian alat rumah tangga, terungkap dalam gelar kasus penangkapan empat pelaku pencurian yaitu Ar alias Ambon (26) warga Jomblang Legok, Mu (31) alamat Jalan Tentara Pelajar, Ded (22) dan Cat (24), di Polwiltabes Jalan Dr Sutomo, Semarang, Minggu (20/7) kemarin. Dalam pengakuannya, tersangka Ambon, yang bertindak sebagai otak kelompok pencurian tersebut mengaku sebelum beraksi kelompok yang dipimpinnya selalu mencari sasaran menggunakan mobil sewaan. ''Sebelumnya, dengan mobil sewaan kami berputar putar mencari sasaran. Setelah melihat sasaran, ada rumah terdapat tulisan dijual, kami langsung beraksi,'' aku tersangka.Saat beraksi, imbuh dia, komplotannya selalu menyamar sebagai calon pembeli rumah yang akan dijual. Hal itu dilakukan agar kelompoknya mudah masuk ke dalam rumah yang menjadi sasaran. ''menyamar sebagai pembeli rumah, dilakukan untuk menghindari kecurigaan, saya selalu mengenakan pakaian safari, layaknya orang kantoranm'' akunya.Setelah tahu rumah dalam keadaan kosong serta situasi mendukung, Ambon kemudian mengontak kelompoknya untuk menjalankan aksi. ''Yang diambil seperti pintu rumah, jendela serta barang berharga lainnya, temasuk almari, pompa air, meteran air ledeng PDAM,'' imbuhnya.Setelah mendapat barang yang dicari, imbuh tersangka, barang barang curian tersebut langsung dijual kepada penampung barang bekas bangunan. Kasat Reskrim Polwiltabes Semarang AKBP Agus Rohmat SH MHum, dalam keterangannya mengatakan setelah berhasil meringkus empat pelaku, saat ini pihaknya sedang berkosentrasi dalam mengejar dua tersangka lainnya yang masih buron. ''Barang bukti yang berhasil disita seperti pintu dan alat elektronik seperti TV 14 Inc dan DVD. Selain itu, kita juga berhasil menyita dua mobil yang digunakan untuk menjalankan aksi pencurian,'' jelas Agus Rohmad. Usaha pengungkapan kasus pencurian tersebut, imbuh kasat Reskrim, berdasar laporan dari korban M Soleh (55) yang melaporkan rumah kosong yang akan dijual di Jalan Tanah Putih 20-20 A, Karanganyar Gunung 'dipreteli' oleh kawanan pencuri. ''Para pelaku dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara,'' imbuh Agur Rohmad.

Tukang tewas kesetrum

Diduga kurang berhati-hati saat akan melakukan pengungkuran, pekerja bangunan tewas tersengat aliran listrik tegangan tinggi, Minggu (20/7) kemarin. Kendati sempat terlepas dari kabel, naasnya korban malah terpental dan terjatuh dari lantai dua sehingga kepalanya pecah. Dari identifikasi awal, diketahui korban bernama Suroso (23) warga Boyolali. Selain kepala pecah, korban juga mengalami luka bakar pada bagian paha kiri setelah tersengat aliran listrik tegangan tinggi.Menurut Wagino rekan korban, saat kejadian Suroso bertugas mengukur bagian atap rumah Rozaq di desa Tambak Mulyo, karena kurang hati-hati, alat ukur yang digunakan menyentuh kabel tegangan tinggi yang ada di dekat bangunan tersebut. ‘’Tubuh Suroso terpental dan terjatuh ke tanah,’’ jelas saksi.Saat didekati oleh beberapa teman seprofesinya, aku saksi, diketahui korban sudah meninggal dunia. Melihat gelagat tidak baik tersebut, teman-tmen korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Semarang Timur.Diduga, saat terjadinya kontak langsung antara meteran dengan tegangan tinggi, sempat terjadi ledakan. Sehingga, warga sekitar mengaku terkejut dengan peristiwa tersebut."Ada suara ledakan, dan begitu saya keluar ternyata dia (Suroso.red) sudah tergeletak dan tidak bergerak sama sekali," jelas Supriyati (24) warga sekitar.Mendapat adanya korban meninggal dalam kecelakaan kerja, jajaran Polres Semarang Timur langsung mendatangi lokasi kejadian. Setelah sampai ke lokasi kejadian, petuga langsung melakukan olah tempat kejadian serta kemudian mengirim jenazah korban ke Kamar Mayat rumah sakit dr Karyadi Semarang guna dilakukan outopsi. Selain melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian, untuk mengetahui kronologi kejadian yang sebenarnya, petugas juga meminta keterangan dari beberapa rekan korban serta pemilik rumah.